Ya sepertinya kali ini aku mau angkat tema merokok nih. Ini dikarenakan betapa menyedihkan melihat anak-anak sekolah dasar di daerah saya punya hobby merokok.
Tidak tanggung-tanggung, yang baru kelas 1 SD saja sudah ada yang merokok, apalagi yang sudah di atas itu sudah banyak.
Benar-benar pemandangan yang tidak sedap untuk dilihat.
Yang menjadi pertanyaan sejauh mana didikan orangtua maupun sekolah, sampai anak-anak sekecil itu pun bisa bebas merokok?
Barangkali ini juga akibat pergaulan, so begitu terpengaruh oleh teman yang sudah merokok serta ada rasa penasaran bagaimana menghisap rokok itu, dan kurangnya pengawasan maka hal ini sulit terelakkan.
Jujur, waktu masih di bangku SMU dulu aku juga pernah "belajar" merokok, karena waktu itu pikiran pada stress. Jadi semua rokok aku coba deh. Walah, untung gak keterusan, karena begitu hisap, bau rokok dimulut itu minta ampun deh, lama lagi hilang bau rokoknya.
Ya untunglah gak keterusan, so sampai sekarang aku ga pernah mau menyentuh rokok lagi.
Sedang bagi teman-teman seangkatan ku yang merokok, mereka menyatakan menyesal, karena setelah merokok mereka sulit sekali meninggalkan kebiasaan merokok itu.
Pernah ada teman yang mencoba berhenti merokok sampai 2 minggu, saat dia kerumah saya, saya melihat mimik muka dia aneh sekali, seperti orang mabuk, dan matanya seperti orang yang sangat kurang tidur, bibir nya juga pucat dan kering.
Saat saya tanya apa dia sakit dia bilang tidak, dia begitu karena berusaha berhenti merokok.
Katanya kepalanya pusing dan sakit, mata berkunang-kunang, mulut terasa pahit dan tenggorokan kering begitu berusaha berhenti merokok.
Tapi sayang tekad bulat dia gagal, karena saking tidak tahannya akhirnya dia merokok lagi.
Kadang, disaat masih remaja pikiran kita barangkali tidak panjang untuk memikirkan efek dari merokok itu, namun begitu candu rokok itu sudah menyatu dalam tubuh kita baru kita sadari, tentunya sudah sulit untuk hilangkan lagi sifat merokok itu.
Lagipula sepertinya tidak ada manfaat sama sekali merokok itu, merugikan kesehatan kita dan orang-orang sekitar kita, juga berarti adanya biaya tambahan untuk membeli rokok itu sendiri.
Bagi yang merokok, aku juga tidak tahu bagaimana perasaan mereka disaat tidak menghisap rokok, apa sama yang seperti yang teman saya rasakan? Atau mungkin perasaan lain?
Gambar diambil dari www.cars.about.com
Add to: BlinkList, del.icio.us, Digg, Furl, ma.gnolia, reddit, Simpy, Spurl, BackFlip, Bibsonomy, BlinkBits, BlogMarks, BlogMarks (alt.), CiteUlike, Connotea, Diigo, DZone, EarthLink MyFavorites, EatMyHamster, Fantacular, Fark, FeedMarker, FeedMeLinks, Furl (alt.), Google, Gravee, igooi, igooi (alt.), iTalkNews, Jookster, Jots, Kinja, Linkagogo, LinkRoll, linuxquestions.org, LookMarks
ehm...soal merokok ya? kupikir penyikapan seseorang itu beda lho bang. antara satu sama yg lainnya. meski kita semua tahu, dampaknya sangat besar seperti yg tertulis dipostingan diatas. tetapi pada dasarnya ada sebagian orang menganggap tanpa merokok tidak gaul, tidak bisa menyeleseikan masalah_pengakuan kerdil_sebenarnya dan ada yg berpendapat:lebih baih baik tidak makan dari pada tidak bisa merokok. kenapa ada alasan seperti itu? hanya para penghisap asaplah yg tahu jawabannya,he..he...
ReplyDeletesaya pun termasuk perokok yang meyesal telah mengenal rokok, can't stop! any suggestion? :D
ReplyDeletesalam
Selamat. Sampeyan mesti bersyukur bisa menjauhi rokok. Nggak seperti saya. Walaupun sadar kalau rokok itu nggak baik bagi kesehatan, tapi susah banget untuk berhenti (mungkin belum benar-benar diniati kali!. Sebenarnya bagi saya, gak ada hubungannya antara rokok dan gaul. Yang jelas, rokok itu bikin (penyakit} kanker dan kanker (kantong kering)
ReplyDeletesetuju bang, bahaya merokok yang paling besar adalah kanker (kantong kering)
ReplyDeletehahaha... untungnya aku nggak ngerokok. dilarang sama mas-masku yang udah ngerokok duluan. katanya bikin kanker juga (kantong kering).
ReplyDeleteiya betul, mas-masku itu kalo udah mrokok lupa makan.. makanya jatahnya banyak yang aku makan.. hehehe..
Rumahku bebas rokok!
ReplyDeleteTapi ..duluuuuu...sebelum married, suami tuh perokok berat, habis married, dan aku hamil, dengan kesadarannya sendiri (karena aku nggak meminta), pelan2 dia berhenti merokok, dan berhasil, beberapa tahun kemudian jadi bebas rokok. Jadi semuanya tergantung niat masing2 pribadi kok.
kalo komentar disini om malu juga, solanya om perokok berat. malah kalo gak merokok om gak bisa mikir buat postingan..parah dah!!!
ReplyDeleteAlhamdulillah suamiku dah memutuskan berhenti merokok sejak beberapa bln y.l. atas kemauan sendiri...
ReplyDelete@kristina dian safitry..ya alasan itu sepertinya lebih cocok diajukan bagi yang udah candu berat ama rokok nih :)
ReplyDelete@travellous..untuk berhenti sepertinya musti dari niat kuat dari diri sendiri mas
@wawanwae..saya juga sukur nih bisa hindari rokok padahal 80% temen saya perokok semua
@bang jack..ya itu salah satu kerugian merokok hehehe
@dzofar...emang temen juga ada yang begitu udah merokok laper ga kerasa katanya ga tau juga nih kok bisa gitu
@Ani..salut saya sama suaminya mbak..temen saya yang berusaha berhenti itu udah stop 2 minggu ga ngerokok tetap ga mampu tahan efek disaat dia berusaha merokok itu..jadi mulai hisap lagi
@Oom..emang susah kalo udah berat merokoknya om, lebih baik putus cinta daripada putus rokok katanya hehehehe
@eucalyptus..selamat ya bun, banyak sih yang punya minat berhenti hanya ga serius dan ga sanggup aja soal rokok kan kayak candu ga hisap banyak dampak2 yang ga sanggup ditahan sama yang ngerokok itu jadi sulit dah mo berhenti merokok