Pegawai disitu telah mewawancarai dan meminta wanita itu mempraktekkan cara-cara dia menyapu dan membersihkan lantai.
lalu dia berkata, "Anda diterima bekerja, berikan alamat e-mail Anda, bila ada yang penting kami akan menghubungi Anda melalui email".
Mendengar permintaan ini wanita itu tidak sanggup memenuhinya karena dia tidak mempunyai email dan komputer..Pegawai itu lalu mengatakan bahwa tanpa ada email wanita itu tidak dapat bekerja disana.
Wanita itu sangat kecewa mendengar keputusan ini, apalagi saat itu dia sangat kesulitan keuangan. yang ada cuma tersisa $10.
Lalu akhirnya dia pergi kesupermarket dan membeli 10kg sayur...lalu dijual nya sayur-sayur itu dari pintu ke pintu hingga terjual habis hanya dalam 2 jam saja.
Dari penjualan ini dia mendapat untung 2 kali lipat dari modalnya.
Lalu di ulanginya pekerjaan tersebut hingga menjadi pekerjaan tetapnya sehari-hari. Setelah sekian lama akhirnya dia mampu membeli Lamborgini dan mengembangkan usahanya dengan membuka beberapa supermarket di Amerika.
Suatu hari dia berniat untuk masuk asuransi jiwa, dia dan keluarganya. Maka dipanggillah ahli pejabat asuransi yang hendak dia masuk.
"Minta alamat emailnya, Nyonya", kata pejabat asuransi itu.
"oh maaf, saya tidak ada komputer dan email, jawab wanita itu.
Pejabat asuransi itu terkejut mendengar ini, "Aneh, Nyonya mempunyai usaha yang sangat besar, tapi tidak mempunyai komputer dan email? Bayangkan apa yang bisa Nyonya lakukan jika Nyonya mempunyai komputer dan email"
Wainta itu menjawab, "Jika dari dulu aku mempunyai komputer dan email maka aku sekarang akan menjadi tukang sapu di Microsoft"
Apa yang dikatakan si pejabat asuransi dan apa yang dikatakan wanita itu di akhir cerita, keduanya sama2 benar, tinggal dari sudut mana kita melihatnya. Bukan begitu?
ReplyDeletehehehe...
ReplyDeleteapa pun itu, aku rasa intinya adalah menjadi diri sendiri tanpa harus mengikuti "format" dari orang lain.
@mbak Ani..@Ancilla...dua-duanya setuju banget.. :)
ReplyDeleteHehehe...Hidup komputer...Hidup email... halah... Hidup Mas Tony... kekekekeh... ada-ada aja... ngopi susu yuk... sama Si Mbah juga Si Temon... eh ada "BUPATI" lewat... jadi Maknyus...tenan...hehehe
ReplyDeletegak apa2 deh...saya jadi tukang sapu aja....."tukang sapu duit" wuehehehehe....
ReplyDelete@kopisusu...hehehe..kalo gitu hidup juga kopi susu :p
ReplyDelete@Sacroel...kalo tulang sapu duit sih rebutaaaan :)
isinya dalam bngtt...aku ambil ya kakak :)
ReplyDelete@Gelly...ambil apanya nih Gel? Apapun yang mo diambil, ambil aja..gratis kok hehehe :)
ReplyDeletekalau aku ada email, skrang aku masih ialah penyapu di Microsoft..
ReplyDeletelol... this story is meaning! thank for sharing
@Kang yong...theng kyiu nih untuk koment nya :)
ReplyDeleteaiya.. you are welcome!
ReplyDeleteaduh nyesel aku....
ReplyDeletekenapa dulu aku bikin email...
coba kalo dari dulu aku gak bikin email...pasti deh ehmmm hehehe...ya gak???
nice story bro...
@-Imam- ...oh jadi mas Imam ini dulu sama2 ngelamar di Microsoft ya? Hehehe..wah kalo mas ga buat email pasti saingan berat si ibu itu dlm bisnis wakakaka
ReplyDeleteKata seorang yang gagap teknologi saat awal kali menginjakkan kaki di warnet,"Mas, kalo beli email berapa ya?"
ReplyDeletehahaha
antown.blogspot.com
usmany.deviantart.com
kalo gitu apa emailku kuhapus semua aja ya biar beruntung kayak wanita tadi?
ReplyDelete