Pemuda itu menanyakan pada orangtuanya apakah ia boleh membawa sahabatnya untuk tinggal bersama sama mereka. Orangtuanya setuju saja lagipula mereka masih punya satu kamar extra di rumah, satu orang tentunya tidak akan begitu merepotkan. " tetapi sahabatku itu cacat Ia hanya memiliki satu lengan dan satu kaki saja ". Demikian si pemuda itu memberi penjelasan agar orangtuanya tidak terkejut nantinya.
Mendengar hal itu orangtuanya mengurungkan niatnya. Mereka mencoba memberi penjelasan pada putranya, "Tidakkah sebaiknya kita membawa temanmu itu ke panti perawatan korban perang? Kita akan kerepotan mengurus segala keperluannya nantinya. Sudahlah, sebaiknya kamu segera pulang saja. kami sudah sangat merindukanmu. Besok pagi kami akan segera menjemputmu. Dimana kamu tinggal sekarang?". mendengar jawaban orangtuanya, pemuda itu memberikan hotelnya dan menutup telepon dengan kecewa.
Keesokan harinya orangtua pemuda itu menjemputnya di Hotel dan menemukan kabar bahwa pemuda itu telah bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya lewat jendela. Setelah melihat mayat putranya,betapa hancur hati mereka mengetahui bahwa ternyata putranya itu hanya memiliki satu Lengan dan satu Kaki.
Seringkali kita lupa bahwa mengasihi adalah menerima diri orang lain SEUTUHNYA tanpa syarat. Mengasihi suami bukanlah hanya pada saat dirinya begitu gagah dan mapan dengan pekerjaan yang menjanjikan. Mengasihi isteri adalah menerima dirinya apa adanya dengan kondisi fisik seperti apapun. Mengasihi anak adalah bisa memuji dan memberinya semangat sekalipun kemampuannya jauh di bawah rata rata anak seumurannya. Mengasihi Orangtua adalah bangga memiliki mereka sekalipun mereka bukan orangtua yang sempurna. MENGASIHI ADALAH MENERIMA ORANG LAIN APA ADANYA.
setuju...MENGASIHI ADALAH MENERIMA ORANG LAIN APA ADANYA :)
ReplyDeletesetuju!! aq suka cerita ini mas... walopun cm secuil, tp message yg ada didalamnya itu gede banged..
ReplyDeleteHanya penderitaan hidup yg dapat mengajarkan kepada manusia akan arti keindahan dan nilai kehidupan
ReplyDeleteVery touching, kisah yang mengajarkan kita untuk menerima orang apa adanya. Thx 4 sharing
ReplyDeletesetuju! dan....
ReplyDeletebiarkan daku bercermin dari kisah ini.xi..xi...
@oom..aku juga setuju oom :)
ReplyDelete@Anggangelina...ya aku juga pendapat begitu, kubaca2 ulang lho
@Papapam... setuju banget Papapam intinya isinya lebih penting
@Eucapyptus...iya nih bun, tapi mungkin kadang kita ga sadar aja ya, kita pernah buat salah :)
@Kristina dian safitry..ya semoga bermanfaat :)
Betul, mengasihi itu menerima apa adanya, tidak menuntut.
ReplyDeleteartikelnya ok banget,gw jd tambah sadar dan memang sulit untuk menerima semua kekurangan yang dimiliki orang lain,padahal jika kita sendiri yang mempunyai kekurangan itu,orang lainpun diharapkan mau menerima kekurangan kita jadi memang kita harus berupaya untuk menerima kekurangan orang lain...
ReplyDeletepostingn'a okeh jg nih,maksih tips'a..
ReplyDeleteberguna sangatt..n_n