Dunia TKI ini pernah aku rasain pada tahun 2003 lalu.tapi jujur saja aku hanya melakoni nya selama 45 hari..
Sebenarnya tidak nyangka bisa jadi TKI..tapi atas permintaan orang tua, juga tawaran gaji yang menggiurkan waktu itu (sekitar 2jutaan) membuat semangat TKI jadi tinggi.hehehe..buat biaya kesana waktu itu sekitar 6jutaan, dan aku dijanjikan kerja ke Brunei Darussalam dengan gaji $400an dollar Brunei/bulan (kurs waktu itu $1 Brunei = Rp.5000)..tanpa potongan..yang membawaku menjanjikan aku kerja di toko elektronik..apa gak tambah semangat, wong di Indonesia waktu itu gaji kerja aku cuman 500ribu/bulan..suenaang nya waktu itu..mikirin bisa keluar negeri, gaji besar lagi..
hehe
Akhirnya diberangkatkan melalui Pontianak, terus perbatasan lewat Entikong, dan mampir di Kuching, dan Miri, Malaysia, sebelum akhirnya sampai Di Brunei..
Baru pertama kali ini ke negara orang..tapi kehidupannya jauh lebih maju kayaknya, apalagi Brunei, soal aku perhatiin sepeda motor bebek saja sangat langka, kalau bisa lihat sepeda motor bebek disana, sepertinya melihat barang antik yang sulit dicari..hehe..kebanyakan mobil dan juga motor adanya Harley..apalagi harga mobil disana murah sekali..aku pernah lihat sebuah mobil sedan bekas tertulis FOR SALE hanya ditawarkan $1000 dollar Brunei (-/+Rp.5juta)..memang sih pernah lihat motor bebek, tapi itu pun pak pos yang pakai..wah jadi cerita negara orang nih..
Kembali lagi ke masalah TKI..nah gitu sampai di Brunei aku ditinggalkan sama yang anterin aku di sebuah toko yang menjual mesin-mesin jahit di ibukota Brunei, Bandar Sri Begawan..katanya bos tempat aku kerja akan menjemput ku disana nanti..akhirnya setelah menunggu sekitar 7 jam, bos nya datang menjemput dengan mobil Land Cruisher nya.
Didalam mobil bos tanya-tanya banyak tapi sudah agak lupa apa saja yang ditanyakan, hanya saja dia tidak menyinggung kalau aku kerja di toko elektronik seperti janji yang membawaku..
Lalu aku protes, bos nya bilang aku di bohongi, karena bos ku ini tidak pernah janjikan ada pekerjaan jaga toko elektronik..ya ampun kaget tambah terkejut..
Akhirnya bos tawarkan kerja bagian gudang, yaitu gudang marmer..so, ditawarin kerja itu ya gimana bisa nolak lagi, mau pulang Indonesia mana punya duit, udah itu habis banyak duit pulang tangan kosong, apa gak malu..
Akhirnya hari-hari ku kerja di gudang sebagai pekerja kasar, angkat-angkat dan antar barang, sampai kulit hitam seperti negro..karena jemuran tiap hari..
Masih untung ada seorang teman dari Medan yang baik sekali banyak bantu aku saat itu..selain dia aku banyak mengenal orang-orang dari negara lain yang juga kerja disana, untuk teman kerja kasar kebanyakan dari Indonesia terutama orang Jawa, lalu India, Thailand..sedangkan yang kerjanya ngantor kebanyakan orang Philipina, karena mereka orang-orang lulusan dan mempunyai bahasa Inggris yang cukup baik..
Setelah kerja sekitar satu bulanan, bos hendak memasuk marmer baru dari daratan Cina, (sebelumnya marmer bos asal dari Malaysia dan Negara Arab). Karena ada memasok baru ini bos hendak menambah gudang baru untuk penampungan marmer baru nya..dan saat itu rencana bos aku mau diangkat jadi kepala gudang..dan bertanggungjawab penuh atas gudang baru nya itu..
Nah dari sinilah masalah aku hanya bertahan 45 hari..karena aku tidak ingin menjadi kepala gudang..wong kerja baru 1 bulan gitu, mana hafal situasi dan menguasai sejuk beluk marmer itu..apalagi gudang baru bos jauh minta ampun, seperti dalam hutan, sangat sepi dan kendaraan umum mungkin lewat hanya 1 hari 1 kali melewati daerah sana, itupun harus jalan kaki sekitar setengah jam untuk bisa ke jalan raya ketemu kendaraan umum..sebenarnya mau menolak, dan minta tetap kerja kasar di gudang ini, tapi takut bos tidak senang susah sendiri nanti saya nya, apalagi bos ini jarang di tempat karena beliau punya usaha lain sejenis di negara lain seperti Malaysia, Philipina, Chinese.
Pekerjaan jadi kepala gudang sangat berat bagiku jika sampai aku terima..belum lagi jika resiko ada yang pecah maka di potong dari gaji..marmernya bukan murah lagi..bisa-bisa kerja mati-matian nanti hanya bayar ganti rugi..
Atas beberapa pertimbangan ; aku belum siap terima pekerjaan itu, lalu letak gudang sangat jauh, resiko sangat besar, dan mencari makan sulit sekali di gudang baru karena letak sangat jauh, sulit komunikasi dengan bos karena jarang di tempat..akhirnya dengan tidak rela dengan segala alasan merayu bos kalau aku ada keperluan mendadak untuk pulang Indonesia sebentar..dan butuh waktu 1 minggu perjalanan..bos sangat keberatan, tetapi akhirnya saya di ijinkan pulang Indonesia..bos hanya memberi $400 dollar..gaji ku..sedang kan biaya urus visa pulang dan biaya pulang tanggung sendiri..
Ya begitulah, setelah pulang Indonesia, saya tidak pernah kembali lagi ke Brunei..walau gaji lebih besar tetapi pekerjaan tidak sesuai dengan bidangku aku tidak berminat balik..barangkali benar kata pepatah walau negeri orang hujan emas, di negeri sendiri hujan batu tetap enak di negeri sendiri cari makan..
Waktu pulang Indonesia pun, satu bis yang aku tumpangi sebagian besar adalah TKI yang kabur pulang Indonesia.
Tapi sekarang aku sudah cukup bersyukur dengan apa yang aku punya sekarang, penghasilanku di Indo saat ini juga sudah bisa melebihi gaji ku waktu TKI di Brunei..tapi itu sisi cerita yang berbeda...
Paling nggak, kamu sudah menambah pengalaman hidupmu kan? Ambil saja hikmahnya. Semoga sukses di masa2 mendatang.
ReplyDeletewaw.. pngalaman yg bagus mas.. untung dapetnya dibrunei, bukan di malaysia... hehe...
ReplyDeleteBrunei emg negara kaya mas, waktu sy kesana, hampir semua rakyatnya rata-rata punya mobil lebih dari satu.. huh.. kpn ya indonesia bs kaya' gitu??
Oia mas, pemakaian perkataan 'indon' dlm postingan mas bs dtuker.. soalnya kalo di malaysia, perkataan tersebut sedikit menjurus ke hal yg bersifat negatif.. maaf ya mas.. tp ini saya berbicara melalui pengalaman.. hehe....
untuk mbak Ani, thanks atas nasehatnya..iya memang ini jadi pengalaman tak terlupakan juga :) ...
ReplyDeletedan untuk Angga..terima kasih atas koreksinya..sudah aku perbaiki..thanks banyak jadi bisa lebih baik lagi di postingan berikutnya...
Wah, pengalaman yang menarik....alhamdulillah deh sekarang kamu udah dapet kerjaan yg bagus di negeri sendiri
ReplyDeleteWah...pengalaman nya menarik banget. Jadi pelajaran juga nih buat kita2.
ReplyDeleteSukses terus mas Tony
semoga rejeki nya makin lancar....amiiiiin.
bos..engkau pernah menjadi pahlawan..pahlawan devisa ..share di bloggku bos
ReplyDeleteSyukur Alhamdulilah yg penting sudah selamat di negeri sendiri.. Untungnya tidak terlalu lama di Brunei, klo gak mungkin akan mengalami nasib yg sama seperti para TKI lainnya di Brunei.
ReplyDeleteMemang tdk seindah yg dibicarakan orang ttg Brunei, ternyata....
Semoga sukses di Indonesia